Wuland's Blog: 2008

Pacaran Sehat Biar Aman


Remaja mengalami perubahan fisik dan psikis pada masa-masa yang dilaluinya, dimana remaja ingin mencoba karena terdorong rasa ingin tahu mereka yang tinggi, celakanya remaja ketika ingin mencoba hal baru tanpa dibekali suatu informasi yang oke, atau mereka hanya mengerti setengah-setengah mereka akan terjebak oleh apa yang mereka putuskan sendiri. Dimana pada saat ini remaja belum bisa mengambil keputusan, karena semua keputusan yang mereka ambil merupakan cerminan pencarian identitas diri mereka, yang masih mengagungkan egoisme remaja, merasa diri yang paling benar, dan beranggapan yang lain salah, sehingga hanya satu dua remaja saja yang mau menjalankan masukan dari orangtua.
Remaja memiliki banyak waktu senggang diantara jam kuliah atau pulang sekolah ataupun antara kuliah, remaja belum memiliki orietasi materi karena kehidupannya masih serba ditanggung oleh orangtunaya, jadi tidak ada hal penting yang terlalu membebani pikiran remaja, sehingga disinilah mulai muncul masa pacaran yang didalamnya terkait perilaku seks untuk mengisi waktu senggang mereka, dan tidak menutup kemungkinan untuk melakukan perilaku seks yang tidak sehat, tantangan bagi kita disini bagaimana perilaku seks yang aman buat remaja.
Perilaku seksual adalah perilaku yang muncul oleh karena dorongan seksual. Perilaku seksual bermacam-macam mulai dari bergandengan tangan, pelukan, kissing necking, petting, licking dan sampai berhubungan seksual. Dan perilaku seksual bisa diibaratkan seperti bola salju yang sekali dilepaskan dari atas bukit akan semakin membesar terus dan susah untuk dihentikan. Begitulah fenomena yang terjadi pada remaja saat ini, pacaran dimulai dengan perilaku seksual yang sederhana seperti pegangan tangan sampai pada yang kompleks seperti ML kebanyakan tidak disadari mereka. Ibarat ketika perilaku pegangan tangan sudah tidak bias mentoleransi gaya pacaran mereka, mereka akan berlanjut ke perilaku ciuman dan tidak mustahil mereka baru menyadari jika mereka sudah ML. Tidak jarang kasus HIV/AIDS terjadi pada remaja oleh karena perilaku seksual yang bebas. Ironis memang apa yang terjadi pada remaja kini, mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan dan resikonya kelak. Padahal pacaran adalah suatu proses pengenalan karakter yang berbeda-beda, dan hanya saja proses pendekatan untuk pengenalan karakter ini mereka rasa harus melalui tahapan perilaku seks yang tidak aman yang bagi mereka ini berarti rasa saling percaya. Perlu diingat remaja belum siap untuk membangun rumah tangga dan belum siap untuk menerima kehamilan.
Sebelum terjadi gumpalan bola salju yang semakin besar, remaja harus menyadari dulu fenomena ini dan memiliki gaya pacaran yang sehat seperti pacaran pas foto dapat dipertimbangkan, karena disini remaja dianjurkan untuk menstop perilaku seksual sampai pada daerah badan sebatas pas foto dan menyadari pula konsekuensinya jika lebih dari itu, pacaran sekali lagi adalah pengenalan karakter yang pasti akan selalu terjadi fenomena putus pacar, dan pacaran tidak selalu berakhir pada pernikahan, oke kalau pacar kita yang benar-benar akan menikahi kita, jika tidak?. Cinta monyet, cinta yang hanya sesaat, jangan percaya rayuan gombal. Pacaran sehat dijamin merupakan jurus ampuh untuk menandingi perilaku seks bebas remaja dan sekaligus mencegah timbulnya infeksi baru virus HIV/AIDS yang ditularkan lewat hubungan seks, remaja sangat beresiko dan sangat potensial untuk mencegahnya. Sudah siap belum mengamalkan gaya pacaran sehat?

Penularan oleh HIV


AIDS merupakan bentuk terparah akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ vital sistem kekebalan manusia seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofag, dan sel dendritik. HIV secara langsung dan tidak langsung merusak sel T CD4+, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh berfungsi baik. Jika HIV membunuh sel T CD4+ sampai terdapat kurang dari 200 sel T CD4+ per mikroliter (µL) darah, kekebalan selular hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS. Infeksi akut HIV dilanjutkan dengan infeksi HIV laten klinis sampai terjadinya gejala infeksi HIV awal dan kemudian AIDS, yang diidentifikasi berdasarkan jumlah sel T CD4+ di dalam darah dan adanya infeksi tertentu.
Tanpa terapi antiretroviral, median lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun, dan median waktu hidup setelah mengalami AIDS hanya sekitar 9,2 bulan.[7] Namun demikian, laju perkembangan klinis penyakit ini sangat bervariasi antarorang, dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang mempengaruhi laju perkembangan ini. Faktor yang ada termasuk kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV seperti fungsi kekebalan tubuh umum orang yang terinfeksi.[8][9] Orang yang lebih tua memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah, sehingga berisiko lebih tinggi mengalami perkembangan penyakit yang pesat daripada orang yang lebih muda. Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti tuberkulosis juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini.[7][10][11] Genetika orang yang terinfeksi memainkan peran penting. Sejumlah orang kebal terhadap beberapa galur HIV. Contohnya adalah orang dengan mutasi CCR5-Δ32 (delesi 32 nukleotida pada gen penyandi reseptor chemokine CCR5 yang mempengaruhi fungsi sel T) yang kebal terhadap beberapa galur HIV.[12] HIV bervariasi secara genetik dan memiliki berbagai galur atau bentuk yang berbeda dan menyebabkan laju perkembangan penyakit klinis yang berbeda.[13][14][15] Penggunaan terapi antiretroviral yang sangat aktif dapat memperpanjang baik median waktu perkembangan AIDS maupun median waktu bertahan.

Tentang Remaja

Apa yang bisa dilakukan remaja?

Tahun lalu empat orang remaja meninggal karena kecelakaan lalulintas, mobil BMW yang baru dihadihkan orangtuanya terperosok ke luar jalan raya akibat mabuk-mabukan.
6 bulan lalu, dua orang remaja kakak beradik ditangkap polisi karena mengedarkan putauw, kakak kandung mereka juga pecandu sekaligus pengedar yang sudah meninggal. Salah satu dari remaja tadi ternyata pengidap HIV.


APAKAH ADA REMAJA USIA SMA YANG TERLIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA?


APAKAH ADA REMAJA USIA SMA YANG TERLIBAT HUBUNGAN SEKSUAL PRA NIKAH?


APAKAH ADA REMAJA USIA SMA YANG TELAHBERSTATUS HIV+?


APAKAH ADA SISWA SEKOLAH KAMU YANG TERLIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA?


APAKAH ADA SISWA SEKOLAH KAMU YANG TERLIBAT HUBUNGAN SEKSUAL PRA NIKAH?


APAKAH ADA SISWA SEKOLAH KAMU YANG TELAH BERSTATUS HIV+?


JIKA SAJA ADA, APA SIKAP KAMU? DAN APA YANG BISA KAMU IKUT LAKUKAN UNTUK MENCEGAHNYA?


APAKAH YANG ANDA LAKUKAN UNTUK MENCEGAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI JAMAN SEKARANG?